Slow Living

 


Bulan Mei kemarin terbilang banyak waktu libur yang bisa di manfaatkan. Minggu lalu memanfaatkan waktu libur dengan pergi ke Bandung berdua Koko. Terbilang tanpa rencana apapun untuk aktivitas yang akan di lakukan selama disana selain kuliner. Karena tidak ada tempat khusus yang mau di datangi, akhirnya memutuskan untuk staycation dan kembali menginap di Pullman Bandung Grand Central. Tahun lalu sudah pernah menginap di hotel ini dan merasa nyaman serta suka dengan semua yang ada disana. Akhirnya tahun ini kembali memutuskan untuk menginap disana. Lokasinya strategis berada di tengah kota, ditambah fasilitasnya yang keren-keren. Waktu pertama kali menginap cobain spa-nya dan kemarin kembali mencoba spa disana tetap merasa enak dan sukaaa sekali dengan pelayanannya. Kalau menu breakfast sih beragam dan enak-enak (wajib cobain mie ayam-nya! enaaaakk). Karena pernah review mengenai hotel ini di tulisan sebelumnya jadi untuk kali ini lebih fokus tentang liburan yang dijalani kemarin. 

Berangkat hari Kamis pagi, kondisi jalanan cukup ramai lancar tidak sampai macet yang padat. Sampai Bandung langsung cobain Mie Linggarjati yang sudah terkenal itu. Ternyata memang enaaakk yamienyaa, apalagi yamien manisnya. Wajib juga pesan Es Alpukatnya! Siang-siang kondisi cuaca panas, makan es alpukat, waahhh 😍 Harganya untuk semangkok mie ayam mungkin tidak terbilang murah, tapi untuk rasa enaaak jadi untuk mencobanya tidak menjadi masalah.

Yamien Manis


Wajib pesan Es Alpukat!



Karena memang tidak ada tempat khusus yang ingin di datangin, sehabis makan mie kami langsung ke hotel dan istirahat. Menerapkan slow living dalam liburan ternyata menyenangkan juga. Jika biasanya setiap liburan akan fokus mau pergi ke lokasi A, B, C, D, dll bahkan mau coba makanan ini itu, dll, kali ini tanpa rencana membuat kami bisa lebih melihat perlahan. Melihat kalau di Bandung banyak cafe-cafe baru yang menarik untuk dikunjungi. Meskipun banyak makanan yang ingin di coba, tapi kami lebih wise untuk menentukan mau coba yang mana. Ketimbang mengejar waktu agar semua bisa di coba. Selama ini setiap liburan ngerasa harus bisa pergi ke beberapa tempat dalam satu hari. Harus coba beberapa menu makanan khas tempat tersebut. Nyatanya merasa jadi lelah untuk menjalaninya. Memang sih tetap semangat untuk pergi dan mencoba segala sesuatunya, tapi kok merasa waktu terlalu cepat dilalui. Seperti saat kerja yang harus bangun pagi untuk berangkat ke kantor, kali ini malah lebih semangat karena akan jalan-jalan. Cuma semua berlalu begitu saja.

Saya jadi merasa bahwa butuh juga waktu untuk mengurangi kecepatan kita ketika liburan. Meskipun kadang merasa rugi di waktu yang terbuang percuma, namun tetap ada rasa berkualitas untuk menikmati momen di satu tempat atau menikmati suatu makanan. Gaya liburan tiap orang yang berbeda-beda kadang memang membutuhkan adaptasi jika bepergian dalam kondisi ramai. Belum lagi melihat situasi dan kondisi di lokasi yang mungkin kadang di luar dugaan kita. Ada beberapa hal yang sebetulnya tidak berharap itu terjadi, tapi apa daya bisa terjadi tanpa bisa di kontrol. Semua pun butuh untuk di sesuaikan lagi dan juga bisa jadi menjadi berubah rencana. Karena itu dalam waktu liburan, jadi memang perlu untuk dinikmati. Bisa saja perubahan rencana tersebut membawa kita pada tempat yang tak terduga lebih baik di banding sebelumnya. Bahkan bisa menemukan makanan yang mungkin tidak disangka akan di coba. Semua bisa saja menjadi hal yang mungkin terjadi.

Belakangan ini juga berusaha menerapkan slow living saat menjalani waktu weekend. Jika dulu biasanya suka berpergian kesana kesini, beberapa minggu ini coba untuk tetap dia di rumah menikmati momen yang ada. Menghabiskan waktu dengan membereskan rumah, ganti sprai dan sarung bantal, nonton netflix dan dengarkan musik, hingga memasang pewangi ruangan. Ketika rumah rapih dan bersih entah mengapa meningkatkan mood diri ini menjadi lebih baik.

Semakin bertambahnya usia menyadari bahwa menikmati momen yang ada itu memang perlu di lakukan. Berusaha untuk menikmati dari sisi kualitas ketimbang kuantitas. Berusaha untuk tidak terlalu mengejar sesuatu yang bahkan membuat lupa sama apa yang sudah ada di sekitar. Ada waktu dimana perlu untuk memperlambat diri tapi bukan berarti ketinggalan sesuatu. Semata-mata untuk sejenak menikmati yang ada dan tentunya bersyukur dengan apa yang di terima.




4 comments

  1. slow living saat liburan enak banget, Ciii >.<
    aku pernah ada di fase yang kalau liburan harus pergi ke banyak tempat dalam sehari karena berfikir kapan bisa ke sana lagi. belakangan kalau jalan-jalan nggak terlalu memaksa mau ke banyak tempat sekaligus, jadi lebih santai, lebih menikmati momen + berasa efek healing refreshingnya sehabis liburan 🥹. apa ini efek umur juga ya? jadi lebih suka liburan yang slow wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beneer bangeet liii. Dulu juga mikirnyaa gitu uda pergi jauh-jauh kesana sayang kalo cuma diam-diam di hotel atau pergi ke 1-2 tempat ajaa. Tapi lama-lama jadi capek sendiri.

      Aduhh bisa jadi ini faktor usia 🤣 tapi setuju yg kamu bilang li, berasa efek healing nyaa ketika lebih santai dan ga terlalu maksain harus ke beberapa tempat. Jadi lebih menikmati dan ngerasa yauda gapapa juga kalo ga ke banyak tempat. Memang yaa semakin kesini jadi pandangan liburan jadi berubah hhha..

      Delete
  2. Makin di usia ini, aku semakin males ngoyo Dev. Kalo traveling jd kepengen santai. Ga usah banyak itin, nikmatin aja suasananya. Jalan ke mana kaki melangkah. Dan semakin cari nyaman.

    Kalo dulu perhitungan banget cari maskapai murah, sekarang yg penting maskapainya bisa tepat waktu walo mungkin mahal.

    Hotel dan lainnya juga begitu.

    Lebih menikmati sih... Makanya aku kurang suka traveling pakai travel. Apalagi yg perginya ke banyak tempat tapi waktunya cuma sedikit. Kayak pindah tidur doang atau istilah temenku, numpang pipis 😅

    Cuma bagi orang yg ga punya banyak waktu, memang berguna sih pakai travel.. Bisa ke banyak tempat kan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa setuju mbaa. Dulu berusaha nyari promo dll, sekarang kalo ga dapet promo yauda yang penting tidak di buru-buru atau tidak harus ngabisin waktu lama.

      Pakai travel emang plus minus sihh mbaa. Aku juga sebetulnya ga selalu suka pake travel selain karena waktunya, trus pergi bersama orang-orang beragam. Nah itu cocok2an jugaa. Tapi tahun lalu mutusin ke Eropa pake travel karena emang banyak tempat yg mau sekalian dikunjungi, jadi yauda ngikut tour aja deh hhhaa...

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.